Selamat datang di Avi Medikal Indonesia
Menjadi Seorang Ahli Bedah Hewan Butuh Waktu Panjang

Menjadi Seorang Ahli Bedah Hewan Butuh Waktu Panjang

Avimed.co.id – Praktisi hewan kecil atau dokter hewan berpraktik hewan anjing dan kucing, dalam bahasa Inggris disebut small animal veterinarian. Dokter hewan anjing dan kucing ya hanya dua spesies hewan ini yang menjadi obyek pasien. Mengapa hanya hewan anjing dan kucing ? Alasan utamanya sebab kedua hewan ini ialah hewan yang sudah terdomestikasi alias hewan yang bergaul berabab-abad lamanya dari generasi ke generasi hidup bersama manusia.

Anda lahir tahun berapapun selalu kedua spesies ini hadir di kehidupan Anda. Tentunya nanti ada hewan lain yang Kita kenal kemudian. Kemunculan profesi dokter hewan yang berpraktik dengan obyek dua spesies ini di dunia sudah sangat lama.

Di bagian lain, muncul praktisi yang mengobati hewan lain seperti praktisi kusus hewan kuda, hewan liar, hewan ternak, ayam, aquatik dan spesies lain. Patut diakui kedokteran hewan awalnya mengacu pada perkembangan kedokteran manusia. Didunia saat ini keduanya, kedokteran manusia dan hewan sama majunya.

Alat -alat medis manusia ada beberapa yang bisa dipakai di dunia hewan dengan software kusus hewan. Membuat alat alat medis hewan berbeda sebab anatomi dan fisiologi berbeda. Penyakit-penyakit banyak yang sangat berbeda, meski harus diwaspadai penyakit yang bersifat zoonosis alias bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

Seorang praktisi hewan kecil yang baru mengawali praktik tidak bisa langsung menjadi praktisi. Di lapangan terbukti para lulusan kedokteran hewan di Indonesia membutuhkan bimbingan yang intensif sekitar tiga bulan sampai setahun untuk pelan-pelan dilepas menerima pasien.

Bimbingan intensif berupa pendampingan praktis hari demi hari akan membentuk sebuah pola pendidikan intensif dalam melakukan pengobatan terhadap pasien sampai menjadi sembuh. Kita berhitung dalam pola yang terstruktur dengan beragam kasus penyakit yang dialami pasien. Seorang praktisi dituntut paham dengan benar dan menangani dengan benar sehingga diperoleh hasil optimal. Bidang- bidang dalam dunia praktik hewan kecil dalam perkembangannya sama seperti bidang di kedokteran manusia, dengan munculnya spesialis di bidang yang spesifik.

Seperti ada praktisi yang berminat di penyakit dalam, penyakit kulit, jantung, perilaku hewan, nutrisi, rehabilitasi medik, mata, radiologi, bedah, dan masing banyak bidang spesialis lain.

Perkembangan dunia praktisi hewan kecil membawa munculnya organisasi dibawah organisasi induk (PDHI ) Perhiimpunan Dokter Hewan Indonesia. Pada tahun 2005 Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI) yang di forum international bernama Indonesian Small Animal Practitioner Veterinary Association (ISAPVA) tepatnya tanggal 24 Juli 2005 sebagai Organisasi Non Teritori (seminat / Sekeahlian) melalui SK PB PDHI No.23SKPT/KU/PB PDHI/IX/2005. Asosiasi ini merupakan wadah dan sarana komunikasi ilmiah antar para praktisi hewan kecil (anjing dan Kucing) di Indonesia.

Kegiatannya antara lain berupa penyelenggaraan kegiatan ilmiah, penyediaan informasi ilmiah yang diharapkan menunjang aktifitas dan peningkatan profesionalisme bagi para anggotanya. Terbentuknya asosiasi yang telah melalui jalan panjang tidak terlepas dari situasi yang mendukung berupa rasa membutuhkan adanya wadah bagi sarana informasi ilmiah para praktisi.

Rasa membutuhkan rambu-rambu etika diantara praktisi. Rasa membutuhkan standard pelayanan jasa veteriner, termasuk pentarifan. Rasa membutuhkan informasi bagi kelengkapan dan peningkatan pelayanan jasa veteriner. Saya secara pribadi terlibat dalam pembentukan organisasi yang sudah beranggotakan ribuan praktisi.

Waktu yang terus berjalan kebutuhan akan wadah didunia bedah hewan menjadi tuntutan profesi. Banyak kasus penyakit yang harus di selesaikan di meja operasi menuntut Para praktisi bekerja secara profesional. Sebagai praktisi yang berminat bedah harus berusaha mengasah ketrampilan. Kursus -kursus diluar negeri menjadi sebuah pilihan.

Organisasi sangat membantu mengarahkan kebutuhan tersebut. Pengetahuan dan ketrampilan yang benar akan sangat membantu di meja operasi. Wadah para praktisi dokter hewan bedah akhirnya terwujud tahun 2012 dengan nama ADBVI (Asosiasi Dokter Bedah Veteriner Indonesia) namun vakum dan di bulan Nopember tahun 2017 di Surabaya berhasil mengadakan Musyawarah Nasional pertama sekaligus membentuk pengurus. ADBVI menjadi organisasi wadah praktisi yang berminat bedah sampai dengan sekarang.

Seorang praktisi bedah membutuhkan pengalaman demi pengalaman tidak serta merta menjadi ahli dan trampil. Dua organisasi diatas bisa dijadikan pijakan dalam melakukan praktik bedah. Prinsip -prinsip bedah harus terus jadi pijakan, terus menambah ilmu dan ketrampilan. Mental dokter hewan bedah harus dipunyai.

Mental pembelajar dengan terus menambah jam terbang menjadikan apa yang dikerjakan semakin sempurna. Mental yang terus memperbaiki kekurangan, tidak putus asa, berani, tenang, fokus, punya daya tahan, kreatif, membangun tim di meja bedah, melatih kecepatan dan tidak lupa ilmu komunikasi.

Copyright Themes © 2022